Kisah Wanita Yang Hanya Berkata-Kata Dengan Ayat Al Quran
"Bacalah mana-mana yang mudah kamu dapat membacanya dari Al-Quran." [73:20]
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta’ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah s.a.w. Ketika saya berada di suatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesusuk tubuh berpakaian hitam yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa minit.
Dalam dialog tersebut wanita tua itu, setiap kali menjawab pertanyaan Abdullah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an. Walaupun jawapannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Abdullah : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.”
Wanita tua :
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
Abdullah : Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?”
Wanita tua :
مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.
Abdullah : “Kemana anda hendak pergi?”
Wanita tua :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa.
Abdullah : “Sudah berapa lama anda berada di sini?”
Wanita tua :
ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
Abdullah : “Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?”
Wanita tua :
وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ
Abdullah : “Dengan apa anda melakukan wudhu?”
Wanita tua :
فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
Abdulah : “Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya?”
Wanita tua :
ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ
Abdullah : “Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?”
Wanita tua :
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Abdullah : “Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?”
Wanita tua :
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Abdullah : “Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?”
Wanita tua :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Abdullah : “Saya telah berbuat salah, maafkan saya.”
Wanita tua :
قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Abdullah : “Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan.”
Wanita tua :
وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ
Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita tua :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilakan ia mengendarai untaku.
Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap lagi.
Wanita tua :
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
Selesai mengikat unta itu saya pun mempersilahkan wanita tua itu naik.
Wanita tua :
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ
وَإِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
(Doa naik kenderaan)
"Maha Suci Tuhan yang telah memudahkan kenderaan ini untuk kami, sedang kami sebelum itu tidak terdaya menguasainya. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kamilah, kami akan kembali." Az-Zukhruf : 13-14 [43:13-14]Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita tua itu berkata lagi.
Wanita tua :
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ
Lalu aku jadikan unta itu jalan dengan perlahan, sambil mendendangkan beberapa syair
Wanita tua :
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
Abdullah : “Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak.”
Wanita tua :
وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.
Abdullah : “Apakah anda mempunyai suami?”
Wanita tua :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu bertanyakan (kepada Nabi) perkara-perkara yang jika diterangkan kepada kamu akan menyusahkan kamu," Al Maa'idah : 101 [5:101]
Maka aku senyap seketika sehingga berjumpa dengan kafilah di depan kami.
Abdullah : “Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?”
Wanita tua :
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.
Abdullah : “Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?”
Wanita tua :
وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ
Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan.
Abdullah : “Adakah kamu kenal orang yang berada dalam kemah ini?”
Wanita tua :
وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
"Dan Allah menjadikan Nabi Ibrahim kesayanganNya." An Nisaa’ : 125 [4:125]
"Dan Allah telah berkata-kata kepada Nabi Musa dengan kata-kata (secara langsung, tidak ada perantaraan)." An Nisaa’ : 164 [4:164]
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ
a
"Wahai Yahya, terimalah Kitab itu (serta amalkanlah) dengan bersungguh-sungguh!" Maryam : 12 [19:12]Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.
Wanita tua :
بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ
[]
"Sekarang utuslah salah seorang dari kamu, membawa wang perak kamu ini ke bandar; kemudian biarlah dia mencari dan memilih mana-mana jenis makanan yang lebih baik lagi halal (yang dijual di situ); kemudian hendaklah ia membawa untuk kamu sedikit habuan daripadanya;" Al Kahfi : 19 [18:19]Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :
Wanita tua :
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
Abdullah : “Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya.”
Ketiga anak muda ini secara serentak berkata :
“Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hanya kerana bimbang tersalah bicara.”
Lalu Abdullah bin Mubarak berkata Maha Suci Zat Yang Maha Kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya dan berkata:
ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Demikianlah dikisahkan oleh seorang ustaz dalam sebuah kuliah maghrib suatu ketika dahulu. Beliau menyatakan, wanita tua ini tidak diketahui akan siapa dia sebenarnya, tidak diketahui hingga kini identitinya walaupun kisahnya terdapat dalam kitab² karangan ulama'.
Ada pendapat menyatakan wanita ini tidak mahu dirinya dikenali orang kerana beliau hanya mengharapkan keredhaan Allah semata-mata dan takut kisahnya yang hanya berbicara menggunakan ayat Al Qur'an itu akan menjadi riak atau disanjung² orang.
Wallahu'alam.
Disunting semula dari:
http://ibnuhasssan.blogspot.com/2012/01/wanita-tua-yang-berbicara-hanya-dengan.html
http://al-quran.info
terima kasih perkongsiannya yang baik ni. tidak mampu kita nak buat macam wanita tua ini.
ReplyDeletetiada daya upaya kita melainkan dengan izin Allah jua..
ReplyDeleteterima kasih tuan DH ;)